Rabu, 12 Desember 2018

Biografi Agus Hadi Sujiwo



Agus Hadi Sujiwo (Sujiwo Tejo)
(Budayawan, Pelukis, Aktor, Penyanyi, Pencipta lagu, Penulis)



 Agus Hadi Sudjiwo atau lebih dikenal dengan nama Sujiwo Tedjo, seorang budayawan Indonesia. Ia lahir di Jember, 31 Agustus 1962. Pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Matematika ITB (1980-1985) dan Jurusan Teknik Sipil ITB (1981-1988). Ia adalah lulusan dari ITB. Ia sempat menjadi wartawan di harian Kompas selama 8 tahun, kemudian berubah arah menjadi seorang penulis, pelukis, pemusik, dan dalang wayang. Selain itu, ia juga sempat menjadi sutradara dan bermain dalam beberapa film seperti Janji Joni danDetik Terakhir. Ia juga tampil dalam drama teaterikal KabaretJo, yang berarti “Ketawa Bareng Tejo”.
Karya dan pentas Sujiwo mengajak kita agar mengenang masa depan karena masa depan kita ada di belakang, ada pada akar budaya Indonesia yang patut dibanggakan. Keinginannya mengangkat akar budaya Indonesia menghasilkan kepeduliannya yang tinggi agar kesenian Indonesia merujuk pada akar budaya, tapi diolah dengan metabolisme kreatif sehingga tidak menjadi kuno. Dalam metabolisme itu, tetap dicerna seluruh hal yang datang dari luar. Dengan pendekatan ini, Indonesia akan dikenali juga sebagai negara yang memiliki seni dan budaya modern. Lewat perlawanan yang berbeda, ia juga pantas disandingkan dengan sederet tokoh-tokoh fenomenal lainnya. Ia bahkan memiliki cara tersendiri dalam menyuarakan suara rakyat dan mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak memihak rakyat.
Dalam dunia wayang, prestasi Sujiwo dapat dilihat pada karya-karyanya berikut :
1.  Mendalang keliling Yunani pada 2004.
2.  Menggelar wayang acapella dengan lakon “Oembakaran Shinta” di Pekan Budaya VIII Universitas Parahyangan Bandung dan Pusat Kebudayaan Prancis Jakarta pada 1999.
3.  Membentuk jaringan dalang, bersama para dalang alternatif pada 1999.
4.  Menyelesaikan 13 episode Ramayana di Televisi Pendidikan Indonesia pada 1994.
5.  Mendalang wayang kulit sejak anak-anak, dan mencipta sendiri lakon-lakon wayang kulit sebagai awal profesinya di dunia wayang dengan judul Semar Mesem pada 1994.


Dalam panggung teater, kreasi Sujiwo Tejo juga banyak. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Sebagai sutradara II, “Kasmaran Tak Bertanda”, di Gedung Kesenian Jakarta, (13-14 November 2009).
2.    Sebagai sutradara dan pemain dalam pagelaran Loedroek tamatan ITB “MARCAPRES”, di Gedung Kesenian Jakarta (28 Juni 2009).
3.    Sebagai sutradara, aktor, dalang dalam dongeng Cinta Kontemporer I, Sujiwo Tejo, “Sastrajendra Hayuningrat Panguwating Diyu”, di Gedung Kesenian Jakarta (28-29 Mei 2009).
4.    Sebagai sutradara, aktor, dalang dalam pementasan Pengakuan Rahwwana, di Gedung Kesenian Jakarta (6 Desember 2008).
5.    Pementasan ludruk dengan lakon “Deja vu de Java”, di Auditolrium Sasana Budaya Ganesa, (30 November 2008).
6.    Pentas Semar Mesem, di Gedung Kesenian Jakarta, 2007.
7.    Sutradara Freaking Crazy You, di Gedung Kesenian jakarta, 2006.
8.    Sutradara Battle of Love, di Gedung Kesenian Jakarta, 2005.
9.    Sutradara Pentas Kolosal Pangeran Pollux, di JHCC, 2006.
10. Sutradara Pentas Kolosal Pangeran Katak, JHCC, 2005.
11. “Laki-Laki’, di Gedung Kesenian Jakarta dan Teater Utan Kayu, 1999; kolaborasi dengan koreografer Rusydi Rukmarata.
12. “Belok Kiri Jalan Terus”, di Gedung Kesenian Rumentang Siang Bandung, 1989; sebagai mas kawin pernikahannya.
Sebagai Komponis, arrangeri, player, dan penyanyi, Sujiwo juga menghasilkan beberapa karya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Album Presiden Yaiyo (2007)
2.    Album Syair Dunia Maya (2005)
3.    Alnum Pada Sebuah Ranjang (1999)
4.    Album Pada Suatu Ketika (1998)
5.    Video klipnya meraih penghargaan video klip terbaik pada Grand Final Video Musik Indonesia 1999. Dan, video klip lainnya merupakan nominator video klip terbaik untuk Grand Final Video Musik Indonesia tahun 2000.
6.    Menjadi nominator Most Wanted Male yang digelar MTV Asia, 1999.
7.    Mengisi acara Sastra Humor di Radio Sponsor of the Literature of Humor in Continental FM Radio, Radio Estrelita Radio, and Radio Ardan Radio Bandung, 1986-1991.
8.    Membuat hymne Jurusan Teknik Sipil ITB pada Orientasi Studi, 1983.
9.    Tinjauan kebudayaan di Iran sambil memutar film kafir, 1983.
10.  Menata musik untuk berbagai pementasan teater di Bandung (1983), seperti Studi Teater Mahasiswa ITB dan Gelanggang Seni Sastra Teater dan Film Universitas Padjadjaran.
11.  Juara I dalam Festival Lagu Rakyat se-Karesidenan Besuki di Bondowoso, 1979.
13.  Juara II dalam Festival Lagu Rakyat se-Karesidenan Besuki di Jember, 1978.
Sebagai aktor, Sujiwo memiliki beberapa karya, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Capres (2009)
2.    Kawin Laris (2008)
3.    Aborsi (2008)
4.    Malam Jum’at Kliwon (2006)
5.    Kala (2006)
6.    100 Persen Sari (2005)
7.    Janji Joni (2005)
8.    Sumanto (2003)
9.    Kafir (2001)
10.  Telegram (1996).
Sementara itu, sebagai sutradara, karyanya antara lain:
1.    Bahwa Cinta Itu Ada (2010)
2.    Dokumenter Empu Keris di Jalan Padang (2007)
3.    Dokumenter Apank Sering Lupa (2006)
4.    Dokumenter Kisah dari Mangarai (2005)
Adapun buku dan tulisan yang pernah ditelurkan oleh Sujiwo adalah sebagai berikut:
1.    Jiwo J#ncuk (GagasMedia, 2012)
2.    Ngawur Karena Benar (Imania, 2012)
3.    Kontributor tetap Kolom Mingguan, Wayang Durangpo, Jawa Pos (2009-Sekarang)
4.    The Sax (Eksotika Karmawibhangga Indonesia, 2003)
5.    Dalang Edan (Aksara Karunia, Jakasampurna, 2002)
6.    Kelakar Madura buat Gus Dur (Lotus, 2001)
7.    Menulis puisi dan cerita pendek untuk berbagai majalah hiburan, seperti Gadis and Anitapada penghujung 1980.
8.    Menulis laporan-laporan pertunjukan musik, teater, tari, dan pemeran seni rupa, artikel-artikel di koran (1985-sekarang)
Sebagai pelukis, Sujiwo telah menciptakan beberapa buah lukisan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Tahun 2008:
       a.  Pameran Tunggal “Semar Nggambar Semar”, Jogja Gallery, Yogyakarta. (10-16 Mei)
       b.  Pameran Tunggal “Super Semar Mesem”, Galeri Surabaya (11 Maret)
       c.  Pameran Bersama di Galeri Rumah Jawa, Jakarta, (Juni)
       d.  Pameran Bersama di Cafe De La Rose, Jakarta (Juli)
2.    Tahun 2007:
       a.  Pameran Tunggal “Hitam Putih Semar Mesem”, Balai Kartini, Jakarta (1 November)
       b.  Pameran Tunggal bulanan di Viky Sianipar Musik Center, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Kampus Kita

UIN MALIKI MALANG KEMBANGKAN SARPARAS Abadi Wijaya Jumat, 7 Desember 2018 . in Berita . 70 views GEMA-Keterbatasan lahan yan...